Rencana Kapal Pesiar di Danau Batur, Perseroda BMB Pastikan Proyek Ramah Lingkungan dan Libatkan Warga
Rencana pengoperasian kapal pesiar di Danau Batur, Kintamani, oleh Perseroda Bhukti Mukti Bhakti (BMB) bersama investor asal Korea menuai sorotan tajam dari masyarakat dan aktivis lingkungan. Mereka khawatir kehadiran kapal pesiar akan merusak ekosistem dan kesucian kawasan suci Danau Batur yang selama ini menjadi ikon pariwisata dan spiritual Bali.
Menanggapi kritik tersebut, Direktur Perseroda BMB, Anak Agung Wibawa Putra, menegaskan bahwa proyek ini masih dalam tahap awal dan belum menyentuh aspek pembiayaan maupun desain final. “MoU yang kami tandatangani masih bersifat umum. Belum ada kesepakatan soal nilai investasi atau operasional. Ini baru langkah awal,” ujarnya, Senin (29/9).
Menurut Agung Wibawa, investor diberi waktu enam bulan untuk menyelesaikan studi kelayakan (FS) dan desain proyek. Jika hasilnya terbukti bermanfaat bagi daerah dan masyarakat, kerja sama akan berlanjut. Jika tidak, maka MoU otomatis gugur.
BMB juga menetapkan sejumlah syarat mutlak sebelum proyek bisa berjalan:
• Proyek harus memberi manfaat ekonomi nyata bagi masyarakat lokal, termasuk menyerap tenaga kerja minimal 70% dari warga setempat.
• Desain kapal dan operasionalnya wajib memuat nilai budaya serta menjaga kesucian Danau Batur.
• Penanganan limbah kapal harus jelas dan tidak boleh mengancam ekosistem danau.
Agung menepis anggapan bahwa yang akan beroperasi adalah kapal pesiar raksasa. Kapal yang dimaksud adalah kapal pinisi berkapasitas maksimal 65 penumpang, yang dinilai lebih selaras dengan karakter Danau Batur.
“Ini bukan kapal besar seperti di lautan, melainkan kapal kecil yang tetap menjaga kelestarian lingkungan. Dalam penyusunan studi kelayakan nanti, tokoh adat, tokoh agama, masyarakat, dan pelaku usaha lokal akan kami libatkan agar keputusan benar-benar berpihak pada Bali,” tegasnya.
Proyek ini diharapkan tidak hanya menghadirkan wajah baru pariwisata Kintamani, tetapi juga menjadi contoh pengembangan wisata berbasis budaya dan lingkungan. Pemerintah pun diingatkan untuk memastikan setiap langkah dilakukan dengan transparan, partisipatif, dan berpihak kepada kepentingan masyarakat serta kelestarian alam.
#DanauBatur #PariwisataBali #WisataRamahLingkungan #Kintamani #InvestasiHijau #KapalPesiarBali #sunrisemountbatur #gunungbatur #danaubatur
0 comments:
Post a Comment